5) TULISAN
KASUS HUMANISTIK
Kasus:
Seorang mahasiswa baru
berinisial A.D.I kesulitan menyesuaikan
diri sebagai
mahasiswa.
A.D.I, berusia 19 tahun, mahasiswa tingkat 2, mengalami ancaman DO. Dari hasil
evaluasi beberapa semester pertama, ternyata
nilai dari semua mata kuliah yang di ambilnya tidak memenuhi persyaratan lulus
ke tingkat 2.
Seorang teman dari jursan
lain N.J memebritahu satu
hal dengan tujuan agar
A.D.I bisa mengejar nilainya, dengan belajar yang
lebih alkifagartidak terancam DO.
Dari hasil evaluasi 4 mata kuliahnya, A.D.I memperoleh beberapa nilai C dan nilai D. Dia sangat menyadari bahwa dia akan sulit untuk mendapat nilai yang baik untuk beberapa mata kuliahnya tersebut.
Dari hasil evaluasi 4 mata kuliahnya, A.D.I memperoleh beberapa nilai C dan nilai D. Dia sangat menyadari bahwa dia akan sulit untuk mendapat nilai yang baik untuk beberapa mata kuliahnya tersebut.
Kenyataannya ini membuat A.D.I merasa sangat stress, hingga kadang dia
merasaingin bunuh diri, karena merasa takut gagal.Dalam pergaulan dengan teman-temannya A.D.I selalu merasa minder. Ketika kuliah di
kelas besar, dia selalu memilih duduk di barisan yang paling belakang dan dia
jarang bergaul dengan teman-teman seangkatannya. Dia selalu merasa dirinyatertinggal, karena menurutnya A.D.I selalu berpikir negatif tentang
dirinya.
Akibatnya A.D.I selalu menyendiri dan lebih senang
berada menyendiri
dan langsung pulang ke rumah jika selesai kuliah daripada bergaul dengan teman-temannya. A.D.I lebih nyaman ketika masih duduk di bangku SMA, dimana
kelasnya lebih kecil dan hubungan di antara siswa di rasakannya lebih akrab.
Di rumah A.D.I, merupakan anak ke 2 dari dua bersaudara
(keduanya Lelaki). Kakaknya berusia 2 tahun lebih tua darinya,
dan mempunyai prestasi akademis yang cukup “cemerlang” di setiap yang dia lakukan. Walaupun orangtua tidak pernah membandingkan
kemampuan ke dua anaknya, tetapi A.D.I merasa bahwa kakaknya mempunyai kelebihan di segala
bidang, di bandingkan dengan dirinya.
Analisa:
Jadi, menurut pandangan
humanist-eksistensialis kasus “A.D.I” terletak pada konsep diri; yang terjadi sehubungan dengan
adanya konflik antara konsep diri yang sesungguhnya
(real self) dengan diri yang diinginkan (ideal self). Hal ini muncul sehubungan
dengan tidak adanya kesempatan bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya
sehingga perkembangannya menjadi terhalang. Akibatnya, dalam menghadapi
tantangan atau kendala dalam menjalani hari-hari dikehidupan selanjutnya, ia
akan mengalami kesulitan untuk membentuk konsep diri yang positif.
Menurut teori humanistik-eksistensial yang
melihat kasus “A.D.I” sebagai hasil konflik diri yang terkait
dengan keadaan sosial dimana pengembangan diri menjadi terhambat, maka teori
ini lebih menyarankan untuk membangun kembali diri yang rusak (damaged self).
Tehniknya sering disebut sebagai client centered therapy yang berpendapat bahwa
setiap individu memiliki kemampuan yang positif yang dapat dikembangkan
sehingga ia membutuhkan situasi yang kondusif untuk mengeksplorasi dirinya
semaksimal mungkin.
Setiap permasalahan yang dialami oleh setiap
individu sebenarnya hanya dirinyalah yang paling mengerti tentang apa yang
sedang dihadapinya. Oleh karena itu, “A.D.I” sendirilah yang paling berperan dalam menyelesaikan
permasalahan yang mengganggu dirinya. Karena menurut pandangan teori ini
sebagai hasil dari belajar (belajar menjadi cemas) maka untuk menanganinya
perlu dilakukan pembelajaran ulang agar terbentuk pola
perilaku baru. Tehnik yang digunakan adalah systematic desentisitization, yaitu
mengurangi kecemasan dengan menggunakan konsep hirarkhi ketakutan,
menghilangkan ketakutan secara perlahan-lahan mulai dari ketakutan yang
sederhana sampai ke hal yang lebih kompleks.
Pemberian reinforcement (penguat) juga dapat
digunakan dengan secara tepat memberikan variasi yang tepat antara pemberian
reward – jika ia memperlihatkan perilaku yang mengarah keperubahan ataupun
punishment – jika tidak ada perubahan perilaku atau justru menampilkan perilaku
yang bertolak belakang dengan rencana perubahan perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar