Teori Kepribadian Sehat
Nama : Dian Rohmah Sri Wulandari
Kelas : 2PA15
Npm : 12514999
A. Aliran Psikoanalisa
Psikolanalisa
merupakan salah satu aliran besar dalam dunia psikologi, pencetus awalnya adalah
Sigmund Freud, berikut ini akan dijelaskan teori psikoanalisa dari Sigmund
Freud dan kemudian mengaitkannya dengan kepribadian yang sehat.
Psikoanalisa adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai
studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Freud pada awalnya
memang mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab
gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan
mengatakan bahwa kebanyakan apa yang individu lakukan dan pikirkan hasil dari
keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
Menurut
teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka
bersembunyi dari kesadaran individual dan apabila dorongan – dorongan ini tidak
dapat disalurkan, dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan juga mengganggu
kesehatan mental yang disebut psikoneurosis. Dengan kata lain, mereka tidak
disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang muncul dalam
perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / ( unconscious
motivation ) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa.
Dalam teori
psikoanalisanya freud menjelaskan tentang struktur kepribadian individu,
struktur kepribadian tersusuan atas 3 sistem pokok, yakni :
1. Id
Id
merupakan aspek biologis yang strukturnya paling mendasar dari kepribadian. Id
juga merupakan sistem kepribadian yang asli, dimana id sebagai rahim tempat
berkembangan ego dan superego. Id berisikan segala sesuatu yang secara
psikologis ada sejak lahir dan merupakan reservoir energi psikis. Id
berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah darimana id mendapatkan
energinya. Id memiliki 2 proses yaitu proses primer dan tindakan refleksi. Id
terdiri dari dorongan - dorangan biologis seperti makan, sex dan agresifitas.
2. Ego
Ego
merupakan aspek psikologis yang berkembang dari id yang struktur kepribadianya
mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Ego timbul
karena kebutuhan – kebutuhan organisme memerlukan transaksi - transaksi yang
sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego
adalah id hanya mengenal kenyataan subjektif jiwa sedangkan ego membedakan
antara hal - hal yang terdapat dalam batin dan hal - hal yang terdapat dalam
dunia luar. Ego disebut juga sebagai eksekutif kepribadian karena ego
mengontrol pintu-pintu arah tindakan, memilih segi lingkungan kemana ia akan
membri respon dan memutuskan insting mana yang akan dipuaskan.
3. Superego
Superego
merupakan aspek sosiologis yang merefleksikan nilai - nilai sosial dan
menyadarkan individu atas tuntutan moral. Gambaran kesadaran akan nilai-nilai
dan moral masyarakat yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orangtua, guru,
dan orang lain kepada anak. Karena itu pada dasarnya superego adalah hati
nurani seseorang yang menilai benar atau salahnya tindakan seseorang. Itu
berarti superego mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada
kesempurnaan.
Freud juga membagi
aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana
individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
1. Tingkat Sadar Atau
Kesadaran ( Conscious Level )
Pada tingkat ini
aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan
lain - lain.
2. Tingkat Prasadar
( Preconscious Level )
Pada tingkat ini
aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari hanya
apabila individu memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan
yang telah dipelajari, dan lain - lain.
3. Tingkat Tidak
Disadari ( Unconscious Level )
Pada tingkat ini
aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu.
Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral,
pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional,
dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan
lain-lain.
Meskipun
masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat,
komponen, prinsip kerja, dinamisme dan mekanismenya sendiri. Namun mereka berinteraksi
begitu erat satu sama lain sehingga sulit (tidak mungkin) untuk memisah -
misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku
manusia. Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari interaksi diantara
ketiga sistem tersebut jarang salah satu sistem berjalan terlepas dari kedua
sistem lainnya.
Kepribadian yang
sehat menurut psikoanalisis :
a. Menurut freud
kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan
yang ilmiah.
b. Kemampuan dalam
mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
c. Mental yang sehat
ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d. Tidak mengalami
gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
e. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan
berbagai dorongan dan keinginan.
B. Aliran Behavioristik
Aliran psikologi
behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John
B.Watson pada tahun 1913. Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut
Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada
proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran,
atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini
berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa
melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran.
Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa
diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik
(seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran
dan perasaan).
Teori-teori behavioristik adalah proses belajar
serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam
menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku manusia adalah hasil belajar
yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan.
Aliran behaviorisme
memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem kompleks yang
bertigkah laku menurut cara - cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan
kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat
baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas,
kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Aliran behaviorisme
mempunyai 3 ciri penting, yaitu :
1. Menekankan
pada respon - respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku.
2. Menekankan
pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari.
Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan
pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku
manusia dan perilaku binatang. Manusia dapat belajar banyak tentang perilakunya
sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang. Menurut penganut aliran
ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan
diikuti oleh suatu reaksi beupa respon terhadap rangsangan itu.
Kepribadian yang
sehat menurut behavioristik :
1. Memberikan
respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2. Bersifat
sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi
oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan
sendiri.
3. Menekankan
pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
C. Aliran Humanistik
Abraham
Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik.
Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan
psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri
eksistensinya.
Psikologi
humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang.
Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik
mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan
manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang
dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow
menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut
diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki,
meliputi:
1)
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
2)
Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security needs)
3) Kebutuhan
rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
4) Kebutuhan
akan penghargaan diri (the self-esteem needs)
5) Kebutuhan
akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
Menurut
Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya
pada masalah-masalah kemanusian. Ada empat ciri psikologi yang berorientasi
humanistik, yaitu:
a)
Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada
pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b)
Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi
diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
c) Menyadarkan diri pada
kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan
prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d)
Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan
martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada
setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam
psikologi humanistik, juga Carl Rogers (1902-1987) yang terkenal dengan client-centered therapy (Walgito, B 2002 :
80).
Menurut aliran
humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan hanya mengandalakan
pengalaman - pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk
belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan
respon individu yang bersifat pasif.
D.
Pendapat Gordon Allport
“Kepribadian manusia menurut Allport
adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik dalam individu yang turut
menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya”
Ciri-Ciri Kepribadian
yang Matang Menurut Allport :
1. Ekstensi sense
of self : Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang
luas, Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka,
dan Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana).
2.
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain : Kapasitas intimacy(hubungan
kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion(pengungkapan hubungan
yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan
diri: Kemampuan untuk
mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal :
mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
4. Pandangan-pandangan
realistis, keahlian dan penugasan: kemampuan memandang orang lain, objek, dan
situasi.
5.
Objektifikasi diri (insight dan humor) : kemampuan diri
untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain.
6. Filsafat
Hidup : ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang
memberikan tujuan dan arti.
E. Pendapat
Rogers

“Memahami dan
menjelaskan Teori Kepribadian Sehat menurut Rogers yang meliputi :
1. Perkembangan
kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari
aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya.
2. Peranan positive
regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut disebut “need
for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :
1. conditional
positive regard (bersyarat),
2. unconditional
positive regard (tak bersyarat).
F.
Pendapat Abraham Maslow
Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan
teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya
sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda.
Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi
mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha
memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia
menjadi sebagai berikut:
1. Kebutuhan
Psikologis
2. Kebutuhan
Rasa Aman
3. Kebutuhan
Sosial
4. Kebutuhan
Akan Penghargaan
5. Kebutuhan
Akan Aktualisasi Diri
G.
Pendapat Fromm
Teori Erich Fromm
adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan
perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika
masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota
tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat.
Kebutuhan Dasar
Manusia menurut Erich Fromm :
1. Kebutuhan akan
keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif
mencintai orang lain
2. Kebutuhan akan
trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif
3. Kebutuhan
akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya
dapat beradaptasi di dunia
4. Kebutuhan
akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan
keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia
5. Kebutuhan akan
kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia